Sabtu, 21 September 2013

5 ATLET BULUTANGKIS PUTRA TERBAIK DALAM SEJARAH BULUTANGKIS INDONESIA

 
9 Juli 2011 pukul 20:46
Meskipun prestasi bulutangkis Indonesia sedang menurun tajam, namun beberapa nama pebulutangkis telah mengharumkan Merah-Putih. Bahkan diantaranya tergores dalam lembar sejarah di dunia. Berikut 5 pebulutangkis putra terbaik Indonesia sepanjang sejarah.


1. RUDY HARTONO KURNIAWAN



Sejarah menulisnya lebih singkat dengan Rudy Hartono. Hingga saat ini rekor 8 kali juara All England, 7 diantaranya direbut secara berturut turut belum bisa terpecahkan. Di luar All England, hampir semua gelar pernah diraihnya termasuk Thomas Cup dan World Cup yang terakhir dilakoninya pada 1980. Rudy juga pernah menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama. Rudy juga pernah satu kali membintangi film layar lebar berjudul “Matinya Seorang Bidadari” pada tahun 1971.



2. LIEM SWIE KING



Merupakan generasi emas kedua di tunggal putra. King dianggap penerus kejayaan yang ditinggal Rudy Hartono. Tiga kali gelar All England dan empat runner-up dirasakan pebulutangkis kelahiran Kudus, 28 Februari 1956 ini. Gaya smash yang dilakukannya sambil melompat menjadi cirikhasnya hingga melahirkan julukan King Smash. Semerti halnya Rudy Hartono, Liem Swie King pun pernah bermain film layer lebar berjudul “Sakura dalam Pelukan”. Bahkan jejak langkahnya difilmkan dengan judul “King”.



3. ALAN BUDIKUSUMA



Permainannya tidak segemilang Rudy Hartono maupun Liem Swie King. Namun prestasi yang telah mengharumkan nama Indonesia untuk pertamakalinya di ajang Olimpiade Barcelona 1992 membuat Alan masuk daftar pebulutangkis terbaik di negeri ini. Alan belum pernah merasakan juara All England  maupun Thomas Cup. Namun dengan emas Olimpiade, Alan dianugrahi Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama seperti Rudy Hartono.



4. HARYANTO ARBI



Pebulutangkis Indonesia yang juga memiliki gelar lengkap. Dua kali gelar All England bisa diraihnya pada 1993, 1994. Juara Thomas Cup pernah dirasakan sebanyak 4 kali (1994, 1996, 1998, 2000), Juara Dunia 1994, 1995 dan beberapa open turnamen lainnya. Yang lebih fenomenal, Haryanto Arbi merupakan penerus Liem Swie King dalam hal jumping smash. Bahkan Haryanto Arbi dijuluki “Smash 100 watt”  karena kecepatannya.



5. TAUFIK HIDAYAT



Setelah era Haryanto Arbi usai, tak ada pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang bisa unjuk gigi. Hingga akhirnya datang nama Taufik Hidayat. Pebulutangkis kelahiran 10 Agustus 1981 ini mampu mengembalikan prestasi bulutangkis Indonesia. Merebut emas Olimpiade Athena 2004, gelar juara dunia juga pernah dirasakannya pada tahun 2004. dan Enam kali juara Indonesia Open. Sayangnya hingga kini Taufik belum mampu merebut gelar All England.

Sejarah MU

sekilas tentang MAN-UTD

SEKILAS MAN-UTD


Dari Munich hingga Moskwa, antara tragedi dan kejayaan telah tercatat dalam kisah perjalanan Manchester United.

1958 - Generasi hilang yang secara kejam menghapus potensi klub untuk merajai Eropa

Delapan pemain Manchester United (MU) tewas dalam kecelakaan pesawat di Munich, setelah mengisi bensin sepulangnya dari laga Piala Eropa di Belgrade. Rasa simpati datang dari seluruh penjuru dunia, dan banyak pihak merasa yakin dengan kemampuan MU untuk mencapai prestasi tinggi kala itu, namun Old Trafford terpaksa membangun tim baru.

1963 - Kedatangan George Best yang mengawali era baru

Setahun setelah mengontrak Denis Law, seorang pemain dari Irlandia Utara yang bernama George Best tiba di klub untuk menjadi salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa, yang membantu MU menjadi salah satu tim terkenal dunia.

1968 - Satu dasawarsa setelah musibah, MU meraih titel Piala Eropa pertamanya

Sepuluh tahun setelah tragedi Munich yang menimpa sebuah tim yang sebenarnya mampu memenangkan Piala Eropa, Matt Busby membangun tim baru dengan kekompakan Best, Law dan Bobby Charlton untuk meraih Piala Eropa dengan skor 4-1 atas Benfica melalui perpanjangan waktu di Wembley. Charlton mencetak dua gol.

1969 - Busby memilih jadi manajer umum

Busby nyaris membawa MU sebagai salah satu klub terhebat di Eropa, namun ia memutuskan untuk sebuah posisi di latar belakang sebagai manajer umum, sehingga kursinya diberikan kepada Wilf McGuinness untuk menjadi pelatih baru klub. Akibatnya, McGuinness gagal menghasilkan prestasi, dan di sinilah awal kemunduran MU yang tak terduga.

1974 - Degradasi mendorong terjadinya perubahan besar untuk kembali promosi

Secara mengejutkan, MU degradasi ke divisi dua, hanya enam tahun setelah merajai Eropa. Hal ini mendorong Tommy Docherty untuk membangun tim baru dan kembali ke divisi utama.

1976 - Kekalahan di final Piala FA untuk pertama kalinya selama satu dasawarsa

MU mencapai final Piala FA untuk pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir dan secara mengejutkan dikalahkan oleh Southampton. Hasil ini merupakan kekalahan pertama dalam lima kali final selama sepuluh tahun di saat sepakbola mulai disiarkan langsung di televisi ke seluruh dunia. Akibat tayangan langsung ini, fans MU di seluruh dunia meningkat pesat.

1977 - Manajer dipecat akibat skandal

Docherty, manajer MU, terbukti menjalani perselingkuhan dengan Mary Brown, istri dari terapis klub yang bernama Laurie. Akibatnya, klub mendepak Docherty karena malu dengan kasus ini, dan menunjuk Dave Sexton — bekas manajer Queens Park Rangers — sebagai penggantinya.

1980 - Ketua klub diselidiki, sehingga anaknya mengambilalih

World In Action menuduh Louis Edwards, ketua klub sejak 1965, sebagai tersangka dalam kasus penjualan industri daging dan menyuap orangtua dari pemain-pemain tingkat schoolboy. Otoritas menyelidiki kasus ini tapi Edwards meninggal, sehingga anaknya, Martin, mengambilalih posisi ketua klub.

1981 - Atkinson membawa Robson dan MU konsisten di Old Trafford

Manajer Dave Sexton dituduh menerapkan permainan bola yang terlalu membosankan. Ron Atkinson ditunjuk sebagai manajer baru dan menghasilkan gaya permainan yang lebih menarik. Ia menggaet pemain tim nasional Inggris, Bryan Robson, dari klub West Bromwich Albion, sekaligus membantu klub menembus empat besar selama lima tahun berturut-turut.

1984 - Maradona dan Barcelona dikejutkan

Setelah kalah 2-0 oleh Barcelona dalam pertemuan pertamanya di perempat-final Piala Winners, MU kembali tampil menakjubkan di Old Trafford untuk mengalahkan klub raksasa Spanyol yang kala itu diperkuat Diego Maradona. Mereka membantai Barca dengan skor 3-0, Robson mencetak dua gol ditambah satu dari Frank Stapleton.

1985 - Topskor Whiteside memastikan gelar Piala FA

Norman Whiteside mencetak gol di final Piala FA dan juga final Piala Liga pada 1983. Dua tahun berikutnya, hal yang sama terulang. MU juara Piala FA 1985 atas Everton melalui gol tunggal Whiteside di babak perpanjangan waktu. MU tampil dengan sepuluh pemain setelah Kevin Moran menjadi pemain pertama yang diusir wasit dalam sejarah final Piala FA.


1986 - Ferguson tiba, manajemen berubah

Atkinson sudah berusaha keras, namun gagal mendatangkan titel liga buat MU, sehingga Ferguson menjadi manajer pada pertengahan musim. Gaya manajemennya yang keras mengakhiri budaya mabuk-mabukan bagi para pemain. Ferguson juga mengawali proses panjang reformasi sistem pembinaan pemain muda klub.

1988 - Giggs hadir sebagai pemain paling berbakat

Ryan Giggs bermain di Manchester City sebagai schoolboy, namun, pemain yang dijuluki Welsh Wizard ini ditemukan oleh Ferguson dan akhirnya Giggs cenderung memilih MU. Ferguson kemudian mengakui, seandainya Giggs tetap di City, MU tidak mungkin meraih prestasi.

1989 - Usaha Knighton untuk membeli klub gagal total

MU nyaris dibeli oleh Michael Knighton. Pada pertandingan pertama musim, MU dikalahkan Arsenal, dan akhirnya Knighton gagal membeli klub karena tak mampu mencari pendukung.

1990 - Gol dari Robins menyelamatkan posisi Ferguson

Ferguson nyaris dipecat setelah tiga musim tanpa gelar. Tapi gol tunggal dari Mark Robins di putaran ketiga Piala FA di kandang Nottingham Forest menjadi awal kenaikan MU.

1991 - Hughes menjadi pahlawan Ferguson

Ferguson memimpin MU untuk menang 2-1 atas Barcelona di Piala Winners melalui dua gol Mark Hughes. Kemenangan ini merupakan titik awal MU untuk menjadi klub terkaya dunia.

1992 - Cantona tiba di Old Trafford setelah membawa Leeds juara

MU nyaris meraih titel pertama di liga sejak 25 tahun terakhir. Leeds United yang diperkuat Eric Cantona menggagalkan usaha MU itu. Namun pada musim berikutnya, striker Prancis itu dibeli MU dengan nilai transfer 1,2 juta poundsterling. Pengaruh Cantona selama lima tahun berikutnya berdampak luar biasa terhadap semangat klub untuk kembali merajai Inggris.

1993 - Masa penantian telah berakhir, Bruce dan Keane memberikan MU titel pertama sejak

Tahun yang sangat berarti. MU mengakhir masa penantian 26 tahun setelah meraih titel atas Aston Villa. Steve Bruce mencetak gol kemenangan ke gawang Sheffield Wednesday. Tak lama kemudian, Roy Keane menjadi rekor transfer termahal di Inggris kala itu, dengan biaya 3,75 juta poundsterling dari Nottingham Forest.

1995 - Gagal meraih gelar ganda

Gelar Liga Primer Inggris ditentukan pada hari terakhir, dan Blackburn Rovers berjaya. MU juga digagalkan Everton di final Piala FA. Ferguson tentunya ingin melupakan musim, terutama setelah kalah di kandang Barcelona di Liga Champions dengan skor telak 4-0.

1995 - Tendangan kung-fu Cantona berakibat fatal

Seorang pendukung di Selhurst Park memaki Cantona, yang mendorongnya untuk melakukan tendangan kung-fu terhadap dada pendukung tersebut. Akibatnya, Cantona dikenakan sanksi larangan main selama delapan bulan.

1999 - Sukses meraih Treble

Musim yang spektakuler. Dua gol dalam injury time di final Liga Champions memastikan kemenangan MU secara dramatis, dengan skor 2-1 atas Bayern Munich. Pada musim ini, MU meraih tiga gelar sekaligus, karena sebelumnya memenangkan Liga Primer Inggris dan Piala FA.

2000 - Piala FA tanpa juara bertahan

FA meminta MU untuk bermain di Brasil dalam rangka Kejuaraan Dunia Antarklub, sebagai usaha Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. MU terpaksa mengorbankan perannya di Piala FA.

2002 - Ferguson membatalkan rencananya untuk pension

Ferguson mengurungkan niatnya untuk pensiun pada akhir musim 2001/02. Pada tahun yang sama, MU menyetujui kontrak 13 tahun bersama Nike, yang nilainya mencapai 300 juta poundsterling.

2003 - Ronaldo menggantikan Beckham

Ferguson berang terhadap David Beckham karena gagal menjaga lawan ketika Arsenal mencetak gol di Old Trafford. Hal itu membuat Ferguson menendang sepatu yang mengiris Beckham di atas matanya. Beckham dijual ke Real Madrid dan Ferguson menggaet Cristiano Ronaldo.

2004 - Ferguson beli Rooney

Setelah berhasil mendatangkan Ronaldo ke Old Trafford, MU mengeluarkan dana 27 juta poundsterling untuk membeli Wayne Rooney dari Everton. Ini merupakan investasi besar Ferguson untuk membangun tim muda lagi.

2005 - MU dibeli jutawan AS dan klub berhutang

Klub tanpa hutang dibeli oleh Malcolm Glazer, seorang jutawan di bisnis olahraga Amerika Serikat, sehingga keuangan klub merosot tajam. Glazer dan keluarga membeli MU dengan dana 790 juta poundsterling. Banyak fans yang kecewa, sehingga mereka mendirikan klub FC United of Manchester.

2007 - Gelar liga kembali ke Old Trafford

Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney dan kawan-kawan memenuhi janjinya untuk membantu MU menjuarai Liga Primer Inggris untuk pertama kalinya sejak 2003, sekaligus mengakhiri dominasi Chelsea selama dua musim sebelumnya.

2008 - MU memastikan gelar ganda

The Red Devils meraih gelar Champions Eropa untuk ketiga kalinya dan titel Inggris untuk ke-17 kalinya. Ronaldo mencetak 42 gol di semua kompetisi musim ini, dan Ryan Giggs menjadi pemain MU dengan jumlah penampilan terbanyak (759 kali) setelah mengalahkan rekor Sir Bobby Charlton.

2009 - MU mengincar 5 gelar

Tahun ini MAN-UTD mengincar 5 trofi. Sudah 2 gelar yang dicapai , yakni carling cup & piala dunia antar club.


Sumber : http://goal.com/id-id/Articolo.aspx?ContenutoId=709570

Selasa, 24 Maret 2009

History Of M-U

Manchester United F.C.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manchester United
Nama lengkap Manchester United
Julukan The Red Devils (Setan Merah)
Didirikan 1878, sebagai Newton Heath
Stadion Old Trafford, Manchester
(Kapasitas: 76.000)
Ketua Joel dan Avram Glazer
Manajer Sir Alex Ferguson
Liga Liga Utama Inggris
2007-08 Liga Utama Inggris (1)
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU ) adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester.

Dibentuk sebagai Newton Heath LYR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.

Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan delapan kali merebut tropi juara.

Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).

MU menjadi salah satu klub paling sukses di Inggris; sejak musim 86-87, mereka telah meraih 20 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 17 trofi juara Liga Utama Inggris. Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[1] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.

Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) seiring dengan banyaknya protes dari para pendukung fanatik.(wikipedia)

10 Pemain Bola Dengan Wajah Terburuk

10 Pemain Sepakbola dengan Wajah Terburuk
10 Pemain bola Buruk Rupa. Sudah jatuh tertimpa tangga.
Itu mungkin pepatah yang tepat untuk menggambarkan
kondisi Ronaldinho saat ini. Di saat karirnya bersama AC Milan
tak cerah, gelandang Brasil ini juga harus terima namanya
tercatat sebagai salah satu pemain berwajah buruk.
10. David Hopkin
Gelandang Skotlandia ini pernah menjadi pujaan publik
Crystal Palace saat mengantarkan timnya ke Liga Inggris
pada 1997 silam. Meski kini Hopkin telah gantung sepatu
sejak 2003 lalu, tapi rambut bak jahe, muka penuh dengan
bintik plus telinga besarnya membuat fans Palace selalu
mengingatnya. 
9. Robert Prosinecki
Prosinecki bergabung ke Liga Inggris bersama Portsmouth
pada 2001 setelah sebelumnya membela Real Madrid dan
Barcelona. Di Inggris, Prosinecki langsung terkenal saat itu.
Sosok berkepala botak dan kelebihan berat badan membaut
dirinya pantas masuk dalam daftar ini.
Beruntung wajah buruknya itu dapat ditutup dengan penampilan
baiknya bersama The Pompey. Bahkan gelandang Kroasia ini
dianggap paling berpengaruh di Portsmouth saat itu. Ia juga
menyelamatkan The Pompey dari zona degradasi. 
8. Peter Beardsley
Mantan striker timnas Inggris ini mempunyai beberapa nama
panggilan. Tapi hanya satu yang membuatnya tak nyaman.
Fans Newscatle memberinya julukan Quasimodo, tokoh kartun
berwajah buruk. Selain itu, Beardsley juga dikenal dengan gaya
rambutnya yang terbilang aneh.
7. Robert Earnshaw
Earshaw memang dikenal sebagai pesepakbola yang mirip dengan
tokoh kartun Goofy. Nama itu pula yang disematkan para pendukung
Cardif City buat striker asal Wales ini. Saat ini, Earnshaw bermain
untuk klub Nottingham Forest di ajang Championship.  
 6. Trifon Ivanov
 Rekan Hristo Stoichkov di timnas Bulgaria pada Euro 1996 ini
mendapat julukan unik dari pendukungnya. Tekstur muka dengan
rahang kuat dipadu dengan jambang lebatnya pantas membuat
dirinya dijuluki Serigala dari Bulgaria.
beard and mullet-style hairdo. 
 5. Steve Ogrizovic
Ogrizovic mempunyai pengalaman mengesankan selama 16 tahun
menjaga gawang Coventry City di pertengahan tahun 1990-an.
Saat itu ia mencatatkan diri telah 600 kali membela Coventry dan
menjadi legenda klub itu.  
4. Ronaldinho
Inilah satu-satunya bintang Liga Italia yang masuk dalam daftar
"terburuk". Di saat penampilannya tengah di sorot, Ronaldinho
juga harus menerima namanya berada di peringkat empat dalam
daftar pemain terburuk sepanjang masa.  
 3. Dirk Kuyt 
 Penyerang asal Belanda ini tengah diisukan akan bergabung ke
Arsenal. Kemiripan dengan tokoh film Slot yang populer di era
1980-an ini membuat namanya masuk dalam daftar tak
mengenakan ini. 
2. Luke Chadwick
Jika Anda pecinta klub Manchester United, tentu akan ingat
dengan sosok Luke Chadwick. Ia digadang-gadang akan
menjadi penerus David Beckham di United. Sayannya wajahnya
tak mirip Beckham sedikitpun. Kini, Chadwich hanya membela
klub Liga One, MK Dons. 
1. Iain Dowie
Akhirnya, pesepakbola yang pantas menyandang gelar Pemain
Terburuk jatuh pada sosok Iain Dowie. Dowie mendapat
"penghormatan" ini karena mata gaya Sloth milik Kuyt, telinga
besar milik Hopkin, kepala botak milik Prosinecki dan mulut lebar
milik Beardsley terkumpul menjadi satu pada Dowie.

10 Pemain Terbaik Real Madrid

Real Madrid akhirnya berhasil meruntuhkan dominasi Barcelona di ranah Spanyol. 3 tahun belakangan ini, Barcelona berjaya di negeri matador tersebut, namun Real Madrid sukses merusak kejayaan mereka sekaligus mengakhiri masa paceklik gelar. Musim ini, Real Madrid pun sukses mencetak rekor di la Liga. Torehan 121 gol dan 100 poin di klasemen akhir memberikan bukti nyata betapa kuatnya Los Blancos saat ini. Tentu saja semua itu tidak berguna tanpa sosok di belakang layar, Jose Mourinho. Ia telah menjadi sosok yang paling bertanggung jawab atas gelar La Liga yang diterima Real Madrid musim ini. Dan para pemain tentu memiliki andil tersendiri bagi kesuksesan klub. Berikut kami tampilkan 10 pemain terbaik, mereka yang dirasa paling berpengaruh dan memberikan kontribusi terbesar bagi Real Madrid saat ini.
10. FABIO COENTRAO

Dia adalah pembelian terbaik Madrid pada musim ini. Walaupun posisinya sering bergantian dengan Marcelo, Coentrao membuktikan bahwa ia sesungguhnya layak masuk ke dalam skuad inti Los Merengues. Tackling dan man to man marking yang ia peragakan di lapangan terlihat begitu gesit dan cekatan. Performanya selalu stabil. Coentrao adalah petarung yang pantang menyerah.
9. PEPE

Si bengal yang satu ini memiliki daya juang yang tinggi untuk klub yang dibela dan kapabilitas tersendiri untuk menjadi bek yang paling tangguh di dunia. Pepe menjaga lini belakang Real Madrid dengan segenap yang ia punya. Entah ia bermain cenderung kasar atau tidak, itulah ciri yang menjadi pencitraannya bagi publik. Ia siap berkorban seperti menerima cibiran dari orang lain namun kepribadiannya yang teguh membuat dirinya hanya fokus terhadap kejayaan Real Madrid.
8. GONZALO HIGUAIN

Walaupun jarang dimainkan sebagai starter, Higuain kerap mencetak gol. Dengan sundulan maupun tendangan, ia mencetak gol untuk membantu Real Madrid menduduki tahta juara La Liga Spanyol. El Pipita memberikan kontribusi yang cukup besar bagi klub ini karena pengalamannya yang sudah mengenal dengan baik salah satu kompetisi elit di dunia ini.
7. ANGEL DI MARIA

Penuh kecepatan saat berlari serta banyak memberikan umpan-umpan manis bagi para penyerang Real Madrid, Di Maria layak untuk berbangga diri. Walaupun sering terkena cedera pada musim ini, ia sudah termasuk dalam daftar salah satu pemain sayap paling potensial yang berbahaya bagi kubu lawan.
6. SERGIO RAMOS

Tampil sangat konsisten di jantung pertahanan Real Madrid juga mampu membahayakan gawang musuh dengan sundulannya, Sergio Ramos tak mungkin terlewatkan dalam daftar 10 pemain terbaik Real Madrid musim ini versi kami. Dibawa dari Sevilla saat masih muda, Ramos berhasil menjadikan dirinya sebagai bek yang paling tak tergantikan di skuad asuhan Jose Mourinho.
5. KARIM BENZEMA

Musim pertamanya terasa kurang begitu bagus, namun Benzema membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi starter di Real Madrid dan menjadi penyerang yang bersinar di ranah Matador pada musim keduanya. Sangat optimal dalam menyelesaikan sentuhan akhir yang berujung pada gol-gol berkelas untuk meraih banyak kemenangan bagi Los Merengues.
4. MESUT OZIL

Digadang-gadang akan menjadi Zidane yang baru, Mesut Ozil bermain begitu hebat bagi Real Madrid pada musim ini. Terobosannya terlihat brilian, gerakannya seringkali mengecoh lawan dan umpannya yang berkelas menjadikan Ozil raja assist di La Liga sekarang. Umur yang masih muda membuat kemampuannya bisa berkembang lebih jauh dan jauh lagi. Mari kita tunggu aksi-aksi lain dari dirinya di lapangan nanti.
3. IKER CASILLAS

Entah kalimat apalagi yang harus diucapkan untuk dirinya. Semua prestasi bergengsi dan tertinggi di dunia sudah pernah  ia raih, baik itu di level klub atau timnas. Tak berlebihan jika kami menyatakan bahwa San Iker adalah salah satu kiper terbaik di dunia saat ini dan sudah menjadi legenda tersendiri dalam sepak bola.
2. CRISTIANO RONALDO

Pesepak bola tipe sempurna. Bisa menciptakan gol dengan cara apapun, penuh ambisi dan selalu bersemangat setiap kali ia tampil di lapangan. Selalu dibanding-bandingkan dengan pemain terbaik dunia musim lalu, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo banyak membantu Real Madrid mengukir rekor-rekor baru di La Liga. Faktor kontroversial yang meliputi dirinya tentu menjadikan nilai plus, semakin membuat dirinya menjadi ikon sensasional sepak bola dunia.
1. XABI ALONSO

Tak disangkal lagi, ialah sebenarnya ruh bagi Real Madrid. Xabi Alonso adalah faktor penentu paling utama sekaligus kunci permainan Los Blancos saat ini. Jenderal lapangan tengah sekaligus jangkar penyeimbang bagi klub sewaktu di lapangan, pemain kelahiran Tolosa ini telah menciptakan inspirasi untuk membawa Real Madrid sampai pada puncak juara La Liga.(rei)